.post-body { line-height:1.8em; letter-spacing: 0.1px; }

Saturday, January 2, 2016

Asbabul Wurud Larangan Untuk Tabattul.

Asbabul Wurud Larangan Untuk Tabattul.
Ada tiga shahabat yang datang pada istri-istri nabi dan mereka bertanya tentang ibadahnya nabi, lalu isri-istri nabi menjawab kalau nabi lagi beribadah beliau lupa segalanya. Akhirnya tiga shahabat tersebut pulang dan ingin beribadah terus, tanpa memerdulikan istri-istrinya (ada yang puasa secara terus menerus, sholat tanpa henti-henti dan etc), 

Akhirnya istri-istri shahabat tadi bermusyawaroh dan memutuskan untuk: tidak mandi, tidak menyisir rambut, tidak gosok gigi, tidak ganti baju, tidak nyentu air selama satu minggu dan datang kepada istri nabi untuk melaporkan perbuatan suaminya, Kemudian istri nabi (aisyah) menyuruh istri-istri shahabat tadi untuk pulang dan mandi,pakai pakean yang paling bagus, pakai parfum, gosok gigi dan yang lainya.

Akhirnya siti aisyah istri nabi bilang kepada nabi Muhammad SAW. tentang shahabat yang meninggalkan istri-istrinya untuk beribadah secara terus menerus, dan nabi kelihatan marah dan langsung mendatangi shahabat-shahabat yang melakukan ibadah secara terus menerus tersebut, dan beliau bersabda: “Akan tetapi aku melakukan sholat, tidur, berpuasa, berbuka dan menikahi wanita. Barang siapa yang membenci terhadap sunahku atau tindakanku, ia bukan termasuk umatku.


Dari sini dapat di simpulkan bahwa seorang yang sudah menikah dilarang untuk melantarkan keluarganya dan bagi seorang pemuda yang sudah mampu untuk berumah tangga di anjurkan untuk melaksanakan pernikahan dan dilarang untuk membujang, karena ada salah satu shahabat Rosul yang memutuskan untuk berbakti kepada Rasulullah SAW, dan dia menginap di tempat beliau agar dapat membantunya kapan dibutuhkan.Suatu ketika 

Rasulallah SAW bertanya kepadanya, “ Tidakkah engkau menikah saja,” shahabat menjawab: Tidak wahai ya Rasul, aku adalah seorang yang fakir, dan lagi jika aku menikah aku tidak bisah melayanimu.” Lalu di waktu yang lain dia di tanya lagi seperti itu, dan dia menjawabnya dengan jawaban yang pertama, kemudian dia berpikir bahwa Rasulullah SAW tidak menyuruh dengan sesuatu kecuali dia ada kebaikan di balik itu. 

Maka tatkala dia bertemu `Rasulullah SAW. untuk ketiga kalinya, lagi-lagi beliua berkata, tidakkah engkau menikah saja, maka dengan sepontan dia menjawab, ‘ Ya, ya Rasul…” Maka Rasulullah SAW, Memerintahkanya untuk pergi ke bani fulan untuk di nikahkan dan beliau meminta pada para shahabatnya untuk mengumpulkan sedikit harta untuk bekalnya, jadi Rasulullah SAW tidak memerintahkan shahabatya untuk menikah kecuali karena beliau tahu bahwa di dalam nikah terkandung kebaikan, dan bukan penghalang untuk menikah, kefakiran dan kemiskinan, karena yang mengatur rizki orang adalah Allah SWT.