.post-body { line-height:1.8em; letter-spacing: 0.1px; }

Sunday, January 3, 2016

Renungan dalam menghadapi tahun baru

RENUNGAN DALAM MENGHADAPI TAHUN BARU

Saya berkata kepada seorang laki-laki yang menunggu datangnya tahun baru : Berikanlah petunjuk kepadaku tentang kehidupan di tahun baru, karena aku merasa bingung, Dan dia berkata padaku : Berdo’alah kamu pada Allah maka ia akan menunjukkan jalan yang lurus.

Dan aku juga bertanya kepada pengiring raja di tengah-tengah perjalanan karena kepayahan dengan menghadapkan pandangan kedepan karena sulitnya perjalanan dan menghadapkan pandangan kebelakang  untuk meneruskan perjalanan yang masih ada (belum sampai tujuan).

Wahai orang yang kebingungan sampai kapan engkau dalam kegelapan, sedangkan engkau mempunyai petunjuk yang dapat menerangi. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 15-16 yang berbunyi : Sesunguhnya telah datang kepadamu Rosul kami. Menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkanya, Sesunguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.(Cahaya maksudya: Nabi Muhammad SAW dan Kitab maksudnya: Al-Qur’an) {015} Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti kerendahan-Nya ke jalan keslamatan, dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan se izin-Nya dan menunjuki mereka kejalan yang lurus” {16}.(Departemen Agama, 1989:161)

Wahai orang yang kesulitan…!! Ya’ni orang-orang yang menempuh kehidupan, kemudian mereka tersesat dari jalan yang benar, berdo’alah kepada tuhan yang maha mengetahui dan bijaksana. Sebagaimana firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat: 53 yang berbunyi: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuaya. Sesungguhya Dia-Lah yang maha pengampun lagi maha penyayang”

Dan setelah itu menjaga ketenangan hati dan jiwa sebagai balasan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Imron ayat 135-136 yang berbunyi :
“ {Yaitu} orang-orang yang menafkahkan {hartanya} baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan {kesalahan} orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganinaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan sip[a lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada  Allah..!? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

   Wahai saudaraku yang membutuhkan pertolongan, karena terperosot masuk dalam lembah kesalahan dan dosa, hanya kamulah yang dapat menyelesaikanya, berdo’alah kamu, sesungguhnya pintu tuhanmu terbuka lebar, dan kesedihan orang yang ma’siat lebih dicintai dari pada do’anya orang yang taat. 

      Renungilah diwaktu malam dengan disertai tetesan air mata kesedihan dan penyesalan. Ungkapan ampunan semoga dapat menggantikan kesalahanmu dan mengangkat drajatmu dan engkau tergolong orang-orang yang mukorrobin (orang-orang yang dekat disisi-Nya) Setiap manusia pasti pernah  melakukan kesalahan dan sebaik-baiknya orang yang berbuat salah adalah orang yang mau mengakui kesalahannya (bertaubat). Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat 222 yang berbunyi:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri”.

Bukankah tuhanmu  dekat denganmu sedangkan engkau tidak menyadarinya, dan tidak ada sesuatu yang membuat kamu senang kepada-Nya sedangkan engkau tidak bisah mengira-girakan kesenangannya, begitu besar Rahmat-Nya kepadamu sedangkan engkau adalah termasuk orang-orang yang lalai(lupa).

Sesunguhnya Dia (Allah) telah berfirman dalam khadist kutsi “ Saya (Allah) selalu berada pada prasangka (dugaan) hamba-Ku kepada-Ku, aku (Allah) akan selalu bersamanya (hambaku) apabila ia ingat padaku, Maka apabila hambaku mengigatku pada dirinya maka aku akan mengigatnya pada diriku dan apabila ia mengigatku pada segolongan maka maka aku akan mengigatnya pada segolongan pula, dan apabila ia mendekatiku sejengkal maka aku akan mendekatinya se hasta, dan apabila ia mendekatiku se hasta maka aku akan mendekatinya sedepa, dan apabila ia mendekatiku dengan berjalan maka aku akan mendekatinya secepatnya.

Dan didalam hadist lain : Wahai anak adam (manusia)…!!  berjalanlah pada-Ku  maka aku akan lebih cepat datang kepadamu.

Sesungguhya Allah membuka pintu rahmat-Nya diwaktu malam supaya orang yang melakukan kesalahan diwaktu siang mau bertaubat, demikian pula Allah membukakan pintu Rahmat-Nya diwaktu siang supaya orang yang melakukan kesalahan (dosa) diwaktu malam mau bertaubat.

Dan begitu besar Rahmat-Nya pada hamba-Nya yang beriman dari seorang ibu yang penuh perhatian dan kasih sayang. Firman Allah dalam surat Al-Bakoroh ayat 143 yang berbuyi:” Sesuingguhnya Allah maha pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.”

Barang sipa yang mengetahui waktu dengan benar maka ia dapat merasakan nilainya kehidupan,waktu adalah kehidupan maka bergegaslah karena begitu cepat masa kehidupan dari tahun ketahun. 

Dan membutuhkan sedikit waktu untuk memperbaiki (intropeksi) dirikita pada tahun yang lalu (sudah lewat) dan tahun yang akan datang sebelum datangnya hari pembalasan (yaumul khisab/hari kiamat) karena hari pembalasan itu pasti akan datang.

Dan kita memperbaiki dirikita untuk tahun yang akan datang, dengan penuh  penyesalan atas segala dosa dengan memperbaiki atas kesalahan pada masa(tahun) yang masih ada yang masih banyak kesempatan dan memperbaiki diri di tahun depan.

Orang mu’min selamanya diantara 2 kekhawatiran diantara masa yang cepat berlalu tanpa disadari bahwa Allahlah yang menentukan. Dan diantara masa kematian yang tanpa disadari  bahwa Allahlah yang menentukan, maka bergegaslah menyiapkan diri, dunia untuk akhirat, masa muda sebelum tua, dan masa hidup sebelum mati.  (di tuturkan oleh imam ghozali dalam kitabnya : ikhya)

Dan tiada hari ketika terbitnya fajar kecuali seruan : “Wahai anak adam (manusia)  aku adalah mahluk yang baru (khasan Al-Basri), amalmu akan menjadi saksi, maka buatlah bekal dariku, karena sesungguhnya aku tidak akan kembali sampai hari kiamat.

Aku telah menulis perjalanan hidupku ditahun baru sebagai kenang-kenagan
Dari  critanya dan harinya, saya mengalami perubahan pada munajatnya shahabatku yang sombong, yang menyia-nyiakan khaknya waktu dan melupakan tujuan hidup tanpa memikirkan hikmahnya suatu cobaan. Firman Allah dalam surat Al-Mulk ayat :02 yang berbunyi: “yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. 

Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. Dan di dalam surat Al-Insan ayat :02 yang berbunyi: “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur,yang hendak Kami mengujinya (dengan peritah dan larangan) karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”

Ia melihatku sedang intropeksi pada saudara tersebut dengan beberapa ungkapan, andaikan aku mampu melepaskan godaan syaitan dan menjalankan  perintah dalam kitab-Nya di sertai ampunan dan ridhonya maka cahaya bulan mukharom sebagai figur kehidupan bar, setelah dipenuhi dengan dosa, semoga Allah menggantikanya/ menerima taubatnya yang tulus (benar-benar bertaubat). sebagaimana firman-Nya dalam surat asy syuura ayat 25-26 yang berbunyi: “dan dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan(25) dan Dia memperkenankan (do’a) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang sholeh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir  bagi mereka azab yang sangat keras”.

Begitu besar pengawasan Allah terhadap hambanya. Sebagaimana firman Allah dalam surat qof ayat 16-18 yang berbunyi: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya daripada urat lehernya.(16) (Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatanya, seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri(17) Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”.dan di dalam  Surat az zukhruf ayat 80 yang berbunyi: “Apakah mereka mengira telah menetapkan satu tipu daya (jahat) maka sesungguhnya Kami menetapkan pula.

Dan tidak sulit baginya memberikan balasan (di hari kiamat/pembalasan). Sebagaimana firman Allah dalam surat Az Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi: “ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zahrohpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zhahrohpun niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. Dalam surat Al-Ambiya ayat 47 yang berbunyi:” Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amal itu hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. 

Dan begitu besar pahala yang diberikan pada oarang yang beramal. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Naazi’at ayat 40-41 yang berbunyi: “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya (40) Maka sesunggunya surgalah tempat tinggal (nya). Dalam surat An-Nisa ayat 40 yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah tidak menganinanya seseorang walaupun sebesar zaahroh,dan jika ada kebajikan sebesar zaahroh, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. Dan dalam surat An-Naml  ayat 89 yang berbunyi: “ Barang siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tentram daripada kejutan yang dassyat pada hari itu. 

Dan begitu besar ampunanya pada orang yang bertaubat. Sebagaiman firman Allah  dalam surat Al-Furkon ayat 70 yang berbunyi: “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal sholeh, maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang. Dan di dalam surat Thoha ayat 82 yang berbunyi: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal sholeh, kemudian tetap di jalan yang benar. 


Wahai saudaraku yang membutuhkan pertolongan dari hinanya kesalahan dan dosa janaganlah engkau putus asa, kini saatnya engkau meminta ampun di awal tahun baru dan kamu senang atas ditrimanya segala ampunan dan ini adalah petunjuk yang menyinari di sertai indahya bulan sabit yang menyinari.  

Definisi Ijtihad.Lengkap


1) Definisi Ijtihad 

   Ijtihad artinya adalah upaya mengerahkan seluruh kemampuan dan potensi untuk sampai pada satu perkara atau perbuatan Ijtihad menurut ulama Usul ialah usaha seseorang yang ahli fiqih yang menggunakan seluruh kemampuanya untuk menggali hukum yang bersifat amaliah ( praktis ) dari dalil-dalil terperinci.Sementara itu,sebaguan ulama yang lain memberikan definisi Ijtihad adalah usaha mengerahkan seluruh tenaga dan segenap kemampuanya baik dalam menetapkan hukum-hukum sayra’ maupun untuk mengamalkan dan menerapkanya.

   Demikian menurut ulama usul.Dari pengertian tentang Ijtihat sebagaimana di sebutkan di atas maka ijtihad mengandunng dua factor.

1. Ijtihad yang khusus untuk menetapkan suatu hukum dan penjelasanya    Pengertian ini adalah pengertian ijtihad yang sempurna dan di khususkan bagi ulama yang bermaksud untuk mengetahui ketentuan hukum-hukum furu’ amaliah dngan dalil-dalil terperinci.

2. Ijtihad yang khusus untuk menerapkan suatu hukum. Seluruh ulama sepakat bahwa sepanjang masa tidak akan terjadi kekosongan dari mujtahit dalam katagori ini.Mereka inilah yang akan mencari dan menerapkan illat terhadap berbagai kasus juz’iyah dengan menerapkan prinsip-prinsip yang telah di tetapkan oleh ulama terdahulu.

2) Keabsahan Ijtihad.

Menurut ulama usul fiqih kata ijtihat identik dengan kata istimbat  yang berasal dari kata Natbah ( air yang mula-mula memancar keluar dari sumur yang digali ) Dengan demikian menurut bahasa arti istimbat ialah mengeluarkan sesuatu dari persembuyiannya. Jadi arti ijtihat atau istimbat ialah : Mengali hukum sayra’ yang belum ditegaskan secara langsung oleh nash AL-Qur’an atau Sunnah.
Agar hukum sayra’ belum di tegaskan secara langsung oleh Nash Al-Qur’an  atau Sunnah dapat di ketahui ,Maka hukum itu harus digali melalui ijthat karena iti islam mengabsahkan ijtihat dan mendorong ahl Al-Dzikr {ulama } untuk ber ijtihad.Hal ini dimaksudkan agar hukum islam berkembang dan  dinamis.

Islam juga mentoleransi kesalahan hasil ijtihad, Dan pelakunya mendapatkan satu pahala.Terdapat beberapa dalil tentang ini.

a)      sabda rosul swt.

Bila seorang hakim akan memutuskan suatu perkara, lalu ia melakukan ijtihad , lalu kemudian hasilnya benar maka ia memperoleh 2 pahala {pahala ijtihad dan kebenarranya} dan bila hasilnya salah,Maka ia memperoleh satu pahala  {pahala ijtihad} (HR.Bukhori Muslim).

b)      Sabda Rosul SAW kepada mu’ad bin jabal.

Hai muadz apa yang akan kamu lakukan bila dikemukakan kep[adamu suatu perkara ,Aku akan memutuskanya dengan sunnah rosul SAW
,jawabku .Bagaimana jika perkara itu tidak ada di sunnah rosullah SAW.aku akan ber ijtihad dengan penuh kesungguhan dan ketelitian, Jawabku.Setelah itu Rosulullah SAW,menepuk-nepuk dadaku sambil mengucapkan “Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kepada utusan Rosulullah SAW untuk sesuatu yang di ridhoi oleh Rosulullah SAW,kata Mu’adz (HR.Mu’adz ibnu jabal)

3)  Ijtihad Tarjihi intiqo’I dan Ijtijhad Ib’dai Insyai.

Ijtihad pada zaman moderen`ini merupakan suatu kebutuhan bahkan suatu keharusan bagi masyarakat islam yasng ingin hidup bersama islam.Disini mungkin terlontar suatu ertanyaan,bolehkah kita dalam hati sebagian orang ,akibat tersebar luasnya pendapat yang mengatakan bahwa pintu Ijtihad telah tertutup.Jelas pendapat itu tidak dibenarkan sama sekali oleh dalil aqli dan naqli ,Sejarah dan realitas.Siapakah yang berani menutup pintu Ijtihad yang pintu itu ntelah di buka  Allah SWT dan RosullNya.

Untuk itu ,sebenarya pertanyaan-pertanyaan paling tepat dan urgen yang layak dikemukakan  perihal diblehkanya ber ijtihad yang kita perlukan dan serukan masa kini.Apakah Ijtihad Tarjihi intiqoi ataukah Ijtihad Ibdai insyai’.

Pengertian Ijtihad Intuqo'i dan Ijtihad Insya'i

Ijtihad intuqo’i.
            Yang dimaksud ijtihad intiqo’I adalah mnemilih suatu pendapat pada warisasan fiqih islam,yang penuh dengan fatwa dan keputusan hukum.

            Dan ijtihad  yang kita seruhkan disini ialah kitya mengadakan study komperatif terhadap pendapat – pendapat itu ,Dan meneliti kembali dalil-dalil nash atau dalil-dalil ijtihad yang dijadikan sandaran pendapat tersaebut ,sehingga pada akhirnya kita dapat memilih pendapat yang terkuat dalilnya dan alasanyapun sesuai dengan kaidah tarjih dan kaidah tarjih itu banyak diantaranya :

1.      Hendaknya pendapat itu mempunyai relevansi dengan kehidupan pada zaman sekarang .
2.      Hendaknya pendapat itu mencerminklan kelemah-kelembutan  dan kasih sanyang kepada manusia.
3.      Hewndaknya pendapat iotyi mendekati klemudahan yang yang ditetapkan oleh hukum islam.
4.      Hendaknya pendapat itu lebih memprioritaskan maksud-maksud syara’ ,kemaslahatan manusia dan menolak marabahaya dari mereka.


Ijtihad insya’I

            Yang saya maksud dengan ijtihad insya’I (kreatif) adalah pengambilan kongklusi baru darisuatu persoallan ,yang persoallan itu belum pernah dikermukakan oleh ulama terdahulu,baik itu persoallan lama yaitu dengan seorang mujtahid konteporer untuk mnemiliki pendapat baru dalam masalah itu yang belum di dapati.Dari pendapat ulama-ulama salaf. Dan yang demikian itu sah-sah saja ,berkat karunia Allah SWT.



.

Contoh Analisis Dokumenter data Siswa

ANALISIS DOKUMENTER TERHADAP DATA SISWA

1.      Identitas siswa
Nama                           :Siti Badriah.
Kelas                           : XI IPS 3
TTL                              :Adirejo 17 juni 1990.
Agama                        : Islam
Jenis kelamin             :Perempuan
Alamat                         :Adirejo lampung timur.

2.      Riwayat Pendidikan
TK/RA                                    : Darul Ilmi Lampung Timur.
MI/SD                                     : Negeri II Adirejo Lampung Timur. MTs/SMP
MA/SMA                                : Miftahul Falah Lampung Timur.                        
3.      Prestasi Belajar
1. Pidato Bahasa Arab Se- kecamatan. Juara II
2. Pidato Bahasa Indonesia Se- kecamatan.Juara I
3. Pidato Bahasa Inggris Se-Propinsi Juara I
4. Pidato Bahasa  Indonesia Se-Propinsi.Juara II
5. Syahril Qur’an Se-Kabupaten. Juara I

4.      Data Keluarga
Jumlah keluarga                       : 6  Orang.
Anak nomor                            : 4.
Status dalam keluarga           : Anak Kandung
Jumlah saudara                        . : 4 Orang
4.      Identitas Orang Tua
Nama ayah                               : H. Imam Syafi’i.
Pekerjaan                                 : Wira Swasta.
Nama ibu                                  : Siti Khusnul Khotimah.
Pekerjaan                                 : Wira Swasta.
Alamat                                       : Adirejo Lampung Timur.
5.      Bakat dan Cita-Cita
Hobby                                       : Segala sesuatu yang berhubungan
                                                   dengan pemikiran atau berbicara, 
                                                   seperti membaca, Jurnalistik
                                                   Argument, dll.
Cita-Cita                                   : Jadi Akuntan.

6.      Lingkungan Sosial
Jarak sekolah dengan rumah   : 2 KM

Transportasi                             : Angkutan.

Saturday, January 2, 2016

Contoh pendahuluan skenario pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Guru mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting dalam proses pendidikan di sekolah dalam tugasnya sebagai pendidik, guru memikul berbagai tugas dalam pengembangan potensi anak didik yang optimal. Pada dasarnya seorang guru tidak hanya memberikan materi saja, juga memberikan bimbingan dalam menangani persoalan yang dihadapi siswa dalam belajar. Guru dituntut untuk menangani masalah-masalah yang muncul dalam setiap menerima materi atau dalam kelas, dari ini perlu kiranya pemecahan masalah ini dapat teratasi dengan baik maka perlu penanganan yang serius sehingga harus melibatkan beberapa pihak yang terlibat. Latar belakang inilah yang menjadi bahan pentingnya diagnosis atau bimbingan siswa bermasalah.
B.     PENGERTIAN
Praktek layanan bimbingan siswa adalah upaya mengenal, memahami dan menetapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan kegiatan mengidentifikasi, mendiagnosis, memprognosis dan memberikan pertimbangan pemecahan masalah.
Pengertian masalah banyak orang mengidentifikasikan sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang.
Prayitno 1985 mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri atau orang lain dan ingin atau perlu dihilangkan.
C.    TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal latar belakang pribadi siswa yang mengalami kesulitan belajar, faktor-faktor penyebab dan penetapan kemungkinan pemecahanya, baik secara pencegahan maupun penyembuhanya.
Dengan pelaksanaan ini kita dapat :
1)       Membantu siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya
2)      Memberikan hal yang terbaik dalam menghadapi persoalan yang dihadapinya
3)      Membantu siswa yang sedang mengalami masalah

D.    PENTINGNYA TUGAS INI
Tugas ini sangat penting bagi seorang pendidik untuk mengatasi persoalan yang dihadapi siswanya, sehingga dalam aktifitas belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan tidak mengalami gangguan apapun serta pelajaran yang disampaikan dapat diterima oleh siswa.

E.     METODE PENGEMBANGAN DATA
Dalam mengidentifikasi kasus ini praktikan mendapatkan informasi sebagai bahan penelitian melalui data yang diperoleh:
a)      Observasi
Yakni pengamatan langsung terhadap objek atau siswa yang diteliti pada saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) atau istirahat.
b)      Interview
Yakni berupa wawancara atau berdialok langsung dengan klien (objek)
c)      Analisis
Yakni memahami dan mengenali kondisi siswa dari berbagai data atau sumber.




Presnt continuous tense

Presnt continuous tense

            Untuk menyatakan suatu kejadian atau perbuatan atau pekerjaan yang sedang berlangsung {terjadi} pada saat sekarang {waktu berbicara}
1. Pola kalimat.                                                                                                                                   S+Tobe{am,is,are,+Verb 1+Ing

Example : Mother is stiil cooking in the kitchen now.
2.Fungsi.
            a.Untuk menyatakan peristiwa yang sedang berlangsung pada waktu sekarang.
             -They are stiil playing at the moment.
             -Look ,Someone is climbing the tree.
b.Untuk menyatakan kegiatan yang sedang berlangsung ketika pernyataan di    kemukakan.
 -She is studying English and learning French this year.

Catatan

            1. Untuk membentuk kalimat Tanya {Introgative Maka  am,Is,are Diletakkan didepan subyek}Untuk membuat kalimat menyangkal [negative] Maka setelah tobe am,is,are Di tambah Not {n.t}.
Exsample:
            -Iam eating rice now.{saya sedang makan nasi sekarang}
            -am I eating rice now.{Apakah saya sedang makan nasi skrg}
            -Iam not eating rice now{saya sedang tidak makan nasi sekarang}
            -am I not eating rice now {bukankah saya sedang makan nasi sekarang}
            2. Beberapa kata kerja tidak dapat dipakai dalam bentuk continuous antara lain:
            a.Kata kerja yang berhubungan dengan panca indra:
               -Feel :Merasakan/Berpendapat/Meraba
               -Hear: Mendengar.
               -Notice :Perhatian,Pringatan.
            b.Kata kerja yang berhubungan dgn perasaan / emosi:
               -Hete:Benci.
               -Like :Suka.
               -Love :Cinta.
            c.Kata kerja yang berhubungan dengan aktifitas mental.
               -Agree   : Setuju.
               -Believe: Percaya.
               -Expect : Mengharap.
NB : Keterangan waktu.
               -Now,at the moment,this afternoon,today.
       :Kata kerja seperti :

                -Look,Listen,Watch,Notice.

Apa itu hadist ?

Hadits merupakan suatu manifestasi ajaran Allah kepada hambanya selain Al-Qur’an melalui Nabi Muhammad Saw karena kedudukannya dalam hukum Islam sangatlah tinggi karena bagai manapun Al-Qur’an banyak yang memuat suatu hukum yang masih bersiat mujmal sehingga memerlukan suatu penjelasan yang lebih rinci segingga suatu hukum itu dapat diaplikasikan dengan baik, dan hadits adalah sabda rosul  yang memperjelas Al-Qur,an. 

Kedudukannya selain memperjelas wahyu tuhan dan menguatkan apa yang ada didalamnya, hadits  juga juga bisa berdiri sendiri dalam pembentukan suatu hukum yang belum ada dalam Al-Qur’an.

Begitu pentingnya hadits dalam ajaran Islam sehingga memerlukan suatu kitab yang membuat suatu kodifikasi hadits mu’tabarah, sehingga bisa dijadikan landasan untuk beramaliyah sesuai dengan apa yang pernah diajarkan oleh Nabi, karena bicara tentang hadits kita harus mengetahui selekbeluk hadits tersebut yang sangatlah rumit mulai pemisahan hadits yang dhoif dan shahih dengan mengetahui sejarah periwayatannya dan masih banyak cabang ilmu hadits yang sangatlah rumit sehingga kebanyakan orang enggan untuk mempelajari ilmu hadits. 

Maka disinilah diperlukan suatu kodifikasi hadits yang mu’tabarah yang telah melalui beberapa kajian yang mendalam dan ketat, dan kutub as-sittah adalah kitab hadits yang mu’tabarah yang telah di sepakati oleh jumhur untuk dijadikan suatu rujukan.